preahvihearhotel.com – Pep Guardiola, manajer Manchester City, telah meminta maaf kepada Jose Mourinho setelah pernyataannya yang menyindir jumlah gelar Liga Inggris yang dimenangkan oleh kedua pelatih tersebut. Insiden ini bermula ketika Guardiola menunjukkan gestur enam jari setelah kekalahan City dari Liverpool di Anfield pada 1 Desember 2024. Gestur ini merujuk pada enam gelar Liga Inggris yang telah dimenangkan Guardiola bersama City.
Pernyataan Guardiola ini kemudian dianggap sebagai sindiran terhadap Mourinho, yang hanya memenangkan tiga gelar Liga Inggris selama karirnya di Inggris. Mourinho, yang kini melatih Fenerbahce, merespons dengan menyatakan bahwa ketiga gelar yang dimenangkannya diperoleh dengan cara yang adil dan bersih, berbeda dengan City yang saat ini menghadapi 115 tuntutan hukum terkait pelanggaran aturan keuangan Premier League antara 2009 hingga 2018.
Mourinho menegaskan bahwa jika ia kalah, ia akan mengucapkan selamat kepada lawan karena mereka lebih baik, dan ia tidak ingin menang dengan melibatkan banyak kasus hukum. Guardiola kemudian merespons dengan menyatakan bahwa jika pernyataannya menyinggung Mourinho, ia sangat menyesal. Guardiola menegaskan bahwa pernyataannya hanya bercanda dan mengingatkan bahwa semua orang dianggap tidak bersalah sampai terbukti sebaliknya dalam demokrasi.
Jose Mourinho merespons permintaan maaf dari Pep Guardiola dengan nada yang tetap kritis. Mourinho menekankan situs judi bola bahwa ia memenangkan tiga gelar Liga Inggris dengan cara yang adil dan bersih, dan ia tidak ingin menang dengan melibatkan banyak kasus hukum seperti yang dihadapi oleh Manchester City. Mourinho juga menyatakan bahwa jika ia kalah, ia akan mengucapkan selamat kepada lawan karena mereka lebih baik, dan ia tidak ingin menang dengan cara yang tidak adil.
Mourinho juga mengingatkan bahwa Guardiola memiliki enam gelar Liga Inggris, sementara ia hanya memiliki tiga. Namun, Mourinho menekankan bahwa kualitas kemenangan lebih penting daripada jumlah gelar yang dimenangkan. Mourinho menegaskan bahwa ia hanya ingin melihat keadilan terwujud dalam dunia sepak bola.
Insiden ini menunjukkan bahwa persaingan antara Guardiola dan Mourinho masih sangat kuat, meskipun keduanya kini berada di klub yang berbeda. Guardiola telah meminta maaf atas pernyataannya yang dianggap menyinggung, sementara Mourinho tetap kritis terhadap City dan Guardiola dengan menekankan pentingnya keadilan dan integritas dalam meraih gelar. Perseteruan antara dua manajer top ini kembali mengingatkan kita akan rivalitas mereka yang telah berlangsung selama bertahun-tahun, baik di La Liga maupun di Premier League.