PREAHVIHEARHOTEL – Legenda urban sering kali dianggap sebagai kisah lisan yang melintas dari satu generasi ke generasi berikutnya, membawa nuansa misteri dan ketakutan yang tersembunyi di balik keseharian yang tampak wajar. Di pinggir kota yang dikelilingi hutan lebat, berdiri sebuah rumah tua yang telah lama ditinggalkan, tempat dimana cerita tentang Kuntilanak Merah berakar dan terus hidup dalam bisikan angin malam.

Cerita:
Semua bermula saat Andi, seorang fotografer urban yang penasaran dengan bangunan kuno, memutuskan untuk menjelajahi rumah tua tersebut. Rumor tentang Kuntilanak Merah, hantu wanita dengan gaun merah yang konon menghuni rumah itu, hanya menambah bumbu bagi petualangan Andi. Ia tidak percaya dengan cerita-cerita mistis itu, menganggapnya sebagai dongeng untuk menakut-nakuti anak kecil.

Saat senja menjelang, Andi memasuki rumah itu dengan kamera dan lampu senter di tangan. Dinding yang berlumut dan langit-langit yang sebagian runtuh menyambut kedatangannya. Udara di dalamnya terasa lembab dan berat, seolah-olah menahan segala cerita yang pernah terjadi di dalamnya.

Andi mulai mengambil gambar di setiap sudut, mencari komposisi yang sempurna antara cahaya dan kegelapan. Namun, ketika dia memeriksa salah satu fotonya, dia melihat sesuatu yang tidak terduga: sosok wanita berambut panjang dengan gaun merah yang kabur di salah satu cermin tua.

Napas Andi berhenti sejenak, jantungnya berdegup kencang. Dia mengedipkan mata, berharap itu hanya trik cahaya atau bayangan yang terbentuk secara kebetulan. Namun, setiap foto yang diambilnya setelah itu semakin jelas menunjukkan sosok yang sama, yang seolah-olah mendekat setiap kali dia melihat layar kamera.

Kejadian aneh terus berlanjut. Lampu senter Andi mulai berkedip-kedip sebelum akhirnya padam, meninggalkannya dalam kegelapan. Suara tawa tipis dan langkah kaki tanpa arah mulai terdengar, memenuhi ruang kosong rumah itu. Andi, yang sudah diliputi ketakutan, mulai merasakan dingin yang menusuk tulang, seolah-olah suhu di dalam ruangan itu turun beberapa derajat dalam sekejap.

Dalam kepanikan, Andi berlari menuju pintu keluar, tetapi setiap langkahnya terasa seperti bergerak melalui air kental. Ketika dia hampir mencapai pintu, sosok wanita berambut panjang itu tiba-tiba muncul di depannya, mata merah menyala menatap dalam kegelapan, gaun merahnya bergerak-gerak tanpa angin.

Dengan sisa keberanian, Andi berteriak dan melewati sosok itu, merasa seolah-olah melewati awan dingin. Dia berhasil keluar dari rumah dan berlari tanpa menoleh ke belakang sampai dia jauh dari rumah tua itu.

Kesimpulan:
Esok harinya, ketika Andi memberanikan diri untuk memeriksa kamera, tidak ada gambar yang tertinggal dari malam sebelumnya. Semua foto yang diambilnya hilang, seolah-olah tidak pernah ada. Namun, Andi tahu apa yang dia lihat dan rasakan. Dia memutuskan untuk tidak lagi mencari kebenaran di balik cerita-cerita urban, terutama tentang Kuntilanak Merah di rumah tua pinggiran kota.

Cerita ini menambah satu lagi bab dalam legenda Kuntilanak Merah, yang hingga kini masih menjadi misteri yang tak terpecahkan. Bagi mereka yang cukup berani, rumah tua itu masih berdiri, menunggu untuk mengungkap cerita lain kepada siapa pun yang berani memasuki kegelapan dan berhadapan dengan Kuntilanak Merah.