preahvihearhotel.com – Seorang warga Cilegon, Afendi, mengalami penyakit misterius setelah memancing di Waduk Krenceng. Penyakit ini menyebabkan tumbuhnya keloid di lehernya yang tampak seperti akar. Kondisi ini membuatnya tidak bisa menoleh ke kanan atau kiri dan mengalami penurunan berat badan yang signifikan.

Kronologi Kejadian

Afendi, warga Lingkungan Weri RT/RW 03/02, Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon, mulai merasakan gejala aneh setelah memancing di Waduk Krenceng lima bulan lalu. Saat itu, ia merasa pusing dan pulang lebih awal. Malam harinya, ia mengalami demam tinggi dan muncul bentolan di lehernya yang kemudian pecah dan mengeluarkan cairan.

Gejala dan Diagnosis

Setelah kejadian tersebut, Afendi mengalami gejala seperti luka bakar, bintik berair Sbobet88, dan luka berakar di lehernya. Ia sempat berobat ke Puskesmas Citangkil 1 dan didiagnosis menderita herpes. Meskipun herpesnya mengering, timbul rasa gatal yang membuatnya tidak bisa tidur. Lama kelamaan, keloid muncul dan menjalar dari leher hingga ke dada, membuatnya tidak bisa menoleh tanpa memutar seluruh tubuhnya12.

Penanganan Medis

Afendi telah mendapatkan perawatan intensif dari pihak Puskesmas Citangkil 1 dan tim medis telah datang ke rumahnya untuk memeriksa kondisinya. Namun, karena kondisinya yang semakin parah, ia dirujuk ke Rumah Sakit Krakatau Medika (RSKM) dan kemudian harus dirujuk lagi ke Jakarta untuk pengobatan lebih lanjut. Afendi mengaku khawatir tentang biaya pengobatan di Jakarta, meskipun ia memiliki BPJS PBI yang ditanggung oleh Pemkot Cilegon2.

Dampak pada Kesehatan dan Kehidupan Sehari-hari

Penyakit ini tidak hanya mempengaruhi kesehatan fisik Afendi, tetapi juga kesehatan mentalnya. Ia mengalami penurunan berat badan dari 45 kilogram menjadi 39 kilogram dan merasakan sakit yang semakin parah di malam hari, sehingga sulit tidur. Kondisi ini juga membuatnya tidak bisa beraktivitas seperti biasa dan harus bergantung pada bantuan orang lain untuk berobat2.

Mitos dan Sejarah Waduk Krenceng

Waduk Krenceng, tempat Afendi memancing, memiliki sejarah dan mitos yang dipercaya oleh masyarakat setempat. Waduk ini dianggap memiliki penguasa yang bernama Ki Bujal, dan ada cerita tentang orang-orang yang tenggelam di waduk ini dan melihat makam di dasar danau yang dirawat oleh seseorang. Meskipun mitos ini tidak terbukti kebenarannya, kepercayaan ini tetap hidup di kalangan masyarakat7.

Kesimpulan

Kasus Afendi menunjukkan betapa pentingnya kewaspadaan dan penanganan medis yang cepat dalam menghadapi gejala penyakit yang tidak biasa. Penyakit misterius yang dialami Afendi setelah memancing di Waduk Krenceng mengingatkan kita akan pentingnya menjaga kesehatan dan lingkungan. Semoga Afendi segera mendapatkan pengobatan yang tepat dan dapat pulih kembali.