preahvihearhotel.com

preahvihearhotel.com – Lisa Pisano, pasien keempat yang menerima organ dari babi, baru-baru ini menjalani operasi pengangkatan ginjal. Keputusan ini diambil oleh tim medis karena efek negatif dari transplantasi tersebut lebih dominan daripada manfaatnya.

Sejarah Pasien Lainnya

Tiga pasien sebelumnya, dua di antaranya menerima jantung babi dan satu lainnya ginjal babi, telah meninggal dalam delapan minggu setelah operasi. Semua pasien ini, sebelumnya dalam kondisi kritis, melihat prosedur eksperimental ini sebagai peluang terakhir untuk bertahan hidup.

Dampak pada Xenotransplantasi

Insiden ini menandai sebuah kemunduran dalam bidang xenotransplantasi, yang telah diteliti selama lebih dari empat dekade. Para peneliti telah berusaha untuk memahami dan mengatasi masalah penolakan organ yang ditransplantasikan antar spesies.

Upaya Penelitian dan Regulasi

Menurut laporan dari USA Today, babi yang digunakan dalam transplantasi telah mengalami serangkaian modifikasi genetik untuk meminimalkan risiko penolakan. Para peneliti telah mendekati tahap permohonan persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) untuk memulai uji klinis. Namun, belum jelas bagaimana insiden terkini ini akan mempengaruhi proses persetujuan tersebut.

Kasus Penolakan Organ

Tidak satupun dari keempat pasien mengalami penolakan langsung terhadap organ yang ditransplantasikan. Namun, Lawrence Faucette, yang meninggal enam minggu setelah transplantasi jantung, diduga mengalami masalah penolakan organ.

Kasus Spesifik Pasien

  • David Bennett Sr., 57 tahun, mengalami komplikasi dari virus babi dalam jantung transplantasi yang diduga menjadi penyebab kematiannya.
  • Richard Slayman, 62 tahun, adalah pasien pertama yang menerima ginjal babi dan meninggal mendadak hampir dua bulan setelah prosedurnya. Meskipun kondisinya membaik pasca-operasi, kematiannya yang diakibatkan oleh serangan jantung sangat tidak terduga menurut Dr. Tatsuo Kawai, yang telah merawatnya selama lebih dari satu dekade.

Pernyataan Ahli

Dr. Tatsuo Kawai, profesor bedah di Harvard Medical School dan kepala bedah transplantasi di Massachusetts General Hospital, menyatakan bahwa Slayman tampak sehat pada hari kematiannya dan berjalan antara klinik dan rumah sakit. Namun, serangan jantung yang tak terduga pada malam hari itu mengakhiri hidupnya.

Kasus-kasus ini membawa tantangan baru dalam penelitian xenotransplantasi, menyoroti risiko yang terlibat serta kebutuhan untuk evaluasi lebih lanjut mengenai keamanan dan efektivitas prosedur sebelum mendapatkan persetujuan regulasi lebih luas.